Page 71 - Binder MO 258-014-Tahun ke-20 (1)
P. 71
Penggunaan marga dipercaya pada pekerjaan atau status sejarah satunya dalam kebudayaan masyarakat
bermula sejak Kekaisaran Romawi atau leluhur mereka. Sementara, masyarakat Minangkabau. Pada masa awal
sekitar tahun 625 SM. Sempat hilang Tionghoa mendapatkan marga dari garis berdirinya budaya setempat, masyakat
kala runtuhnya kekaisaran, penyematan keturunan leluhur, wilayah kekuasaan, Minangkabau hanya mengenal empat
nama keluarga kembali dipakai dan kian jabatan resmi, pekerjaan, gelar, etnis, marga, yakni Chaniago, Koto, Malayu,
menyebar pada abad pertengahan. Hal atau agama. Mulanya, nama keluarga Piliang, Sikumbang, dan Tanjuang.
ini turut dipengaruhi kebudayaan Yunani yang didapat masyarakat Tionghoa Sementara, Batak merupakan salah satu
yang kala itu kerap memakai identitas diturunkan secara matrilineal atau dari suku yang memiliki marga terbanyak di
keluarga pada namanya. Berbeda pihak ibu. Namun, pada masa Dinasti Tanah Air, yakni ada lebih dari 350 marga.
dengan negara lain yang memberi Shang, yakni antara 1600 SM dan 1046 Suku ini terbagi dari enam kelompok
marga berdasarkan sejarah leluhur, SM, sistem penamaan berubah menjadi etnis, yaitu Angkola, Karo, Mandailing,
pada masa itu Spanyol memiliki sistem patrilineal (pihak ayah). Di masa- Pakpak, Simalungun, dan Toba. Dari
penamaan keluarga yang berasal dari masa awal, marga hanya digunakan jumlah tersebut, Simalungun dianggap
bentuk fisik, lokasi geografis, etnis, gelar, masyarakat berstatus sosial tinggi sebagai yang tertinggi, di mana sub-
dan pekerjaan. seperti bangsawan. marga Simalungun terdiri dari beberapa
Menariknya, hal ini juga terjadi di Di Indonesia marga umumnya marga, seperti Damanik, Saragih, Sinaga,
Inggris dan Irlandia. Menurut survei didapat dengan sistem patrilineal. Purba, dan lain-lain. Di posisi kedua, ada
yang dilakukan University of West of Meskipun demikian, penyematan secara Batak Toba yang terdiri dari sejumlah
England, kebanyakan nama belakang di matrilineal juga masih diterapkan, salah marga, di antaranya Simanjuntak,
dua wilayah tersebut merupakan julukan Hasibuan, Hutabarat, dan Hutapea. n
| 71