Page 17 - Binder MO 258-014-Tahun ke-20 (1)
P. 17
da yang menarik perhatian dari ajang
Jakarta Fashion Week 2025 yang digelar
A selama sepekan pada 21-27 Oktober 2024
lalu. PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng
dua perancang busana yang memiliki garis desain
dekat dengan baju tradisional Indonesia dan
sering mengangkat keindahan wastra, Temma
Prasetio dan Mayaratih, untuk menciptakan sebuah
koleksi grande di bawah judul besar Menenun
Benang Emas Sriwidjaja.
Presentasi mode ini dipersembahkan oleh UMKM
Wastra Palembang dan dikurasi oleh Tata Kuntari
dari PT Pupuk Indonesia. Melalui kolaborasi ini, PT
Pupuk Indonesia berharap dapat menjadi sumber
inspirasi akan kreasi tanpa batas menggunakan kain-
kain wastra yang perlu dilestarikan.
Tenun songket adalah salah satu warisan
kebudayaan Indonesia yang memiliki potensi besar
untuk digali terutama dalam segmentasi mode dan
desain. Kain songket yang memiliki ragam motif,
pakem, dan warna dapat dikreasikan. Show ini
juga merupakan bentuk dukungan aktif PT Pupuk
Indonesia akan kemajuan UMKM binaan agar dapat
terus memperluas pasar dan membawa wastra
Indonesia ke panggung global yang lebih besar
pada waktu mendatang.
BENANG EMAS SRIWIDJAJA DI JFW 2025
Membawa misi besar ini, dua koleksi
menswear dan womenswear ini menggambarkan
kejayaan era emas Indonesia di masa Kerajaan
Sriwijaya. Kain-kain yang ditenun dengan presisi,
menggunakan benang-benang emas dan didesain
memiliki motif yang melambangkan kejayaan.
Temma Prasetio adalah desainer yang selalu
lantang menyuarakan cintanya akan wastra
tenun Indonesia melalui koleksi-koleksi modenya.
Selain memanfaatkan tenun-tenun indah dari
aneka UMKM daerah, koleksi Temma Prasetio
juga mengedepankan kerapian jahitan, ketepatan
struktur, dan attitude gagah dalam berpakaian.
Koleksi kali ini bermain pada tonal warna
Bumi yang kalem dan cenderung deep. Warna
hijau zaitun, cokelat, krem, dan terracotta. Motif
padat kain songket Palembang dijadikan aksen
kombinasi panelling dengan base polos aneka jas.
Muncul juga detail anyaman atau panel
songket yang hanya diterapkan di satu lengan.
Layering minimalis mempertegas struktur
yang ditata rapi. Semua model tampak necis
dengan rambut rapi dan pulasan rias natural
untuk memperkuat kesan maskulin. Siluet
tradisional menswear yang boxy dibuat lebih edgy
menggunakan cumberband atau ban pinggang
tebal, mengaksentuasi garis tubuh model. (Ita)
| 17