Page 77 - Binder MO 246-002-Tahun ke-20 (1)
P. 77
INDONESIA PERLU PERUBAHAN
ualitas manusia yang belum memadai, Tentu saja perubahan bukan berarti menghilangkan
kemiskinan, pengangguran, ketimpangan, apa yang sudah dibangun sebelumnya. Bagaimanapun
dan krisis iklim adalah masalah utama dari prinsip “continuity and change” (perubahan dan
K daftar panjang masalah yang harus segera kelanjutan) adalah keniscayaan dan ini wajib menjadi nafas
diselesaikan oleh negeri ini jika kita ingin mewujudkan kepemimpinan ke depan. Pergantian pimpinan nasional
“Satu Indonesia Satu Kemakmuran” sebelum usia 100 hendaknya dijadikan ruang refleksi atas perjalanan bangsa
tahun terlewati. ini setiap lima tahun.
Perubahan menjadi kata kunci. Kompleksitas Dari refleksi ini kita perlu cara kerja baru yang inovatif
dan skala masalah yang begitu besar membutuhkan dan berkelanjutan, bukan bersikap “business as usual”,
paradigma, sistem tata kelola, dan pendekatan seolah-olah kita baikbaik saja. Perubahan membutuhkan
kebijakan yang baru dan berbeda dari apa yang ada persatuan. Tidak ada perubahan tanpa dukungan dari
sekarang. Dengan etos perubahan, kepemimpinan seluruh unsur kebangsaan. Agenda perubahan adalah
nasional harus mampu mengembalikan tujuan utama kerja kolektif di bawah kepemimpinan nasional yang
bernegara, yakni mewujudkan citacita Indonesia mumpuni, berintegritas, dan kolaboratif. Melalui kolaborasi
sebagai negara yang maju dan berkeadilan. Empat lintas sektor, lintas kelompok, lintas wilayah, dan lintas
aspek perubahan harus menjadi fokus pergeseran generasi, kita akan mampu bersama-sama sampai pada
paradigma: cita-cita Indonesia yang maju, makmur, dan berkeadilan.
Sebuah Negara Indonesia yang menghadirkan rasa
1. Dari persoalan penyelenggara pemerintahan menjadi aman dalam berdemokrasi, rasa setara dalam berekonomi,
persoalan rakyat. dan rasa adil dalam hukum. Satu Indonesia Satu
2. Dari cara pandang sektoral menjadi kawasan. Kemakmuran adalah potret masa keemasan Indonesia
3. Dari fokus pada pertumbuhan semata menjadi fokus pada tahun 2045 yang harus kita bangun bersama, sebagai
pada pertumbuhan dan keberlanjutan. tanggung jawab sejarah kita untuk melengkapi Satu
4. Dari pendekatan ego sentris menjadi pendekatan Bangsa, Satu Negara, Satu NKRI, dan Satu Tanah Air yang
kolaborasi dan gotong royong. telah diwujudkan oleh generasi terdahulu. n
| 77