Page 40 - Binder MO 246-002-Tahun ke-20 (1)
P. 40
TESTIMONI
MARSDYA (PURN) MUHAMMAD SYAUGI ALAYDRUS
KAPTEN TIM NASIONAL PEMENANGAN AMIN
BERJUANG TANPA “MONEY ORIENTED”
Naskah: Sahrudi Foto: Sutanto
arsekal Madya (Purn)
H. Muhammad Syaugi
Alaydrus, S.Sos., M.M.,
M selaku Kapten Timnas
AMIN yang cerdas dan humble ini adalah
lulusan Akademi Angkatan Udara dan
peraih ‘Adhi Makayasa’ pada tahun 1984.
‘Adhi Makayasa’ adalah penghargaan
bagi lulusan terbaik Akademi Militer
dari setiap matra TNI. Penerima
penghargaan ini adalah mereka yang
secara seimbang mampu menunjukkan
prestasi terbaik di tiga aspek yaitu aspek
akademis, jasmani, dan kepribadian
(mental). Penganugerahan Adhi
Makayasa secara langsung diberikan
oleh Presiden Republik Indonesia.
Mantan pilot jet tempur F-16 dengan
pengalaman 4.000 jam terbang ini
juga pernah menduduki posisi Kepala
Badan SAR Nasional (Basarnas) dengan masyarakat dan rakyat,” ujarnya. tenaga, pikiran saya kepada bangsa dan
sejumlah prestasi, antara lain memimpin Ketika ditawari sebagai Kapten negara,” tegasnya.
tim pencarian korban kecelakaan Timnas AMIN, Syaugi mengaku itu Syaugi menyadari bahwa dia bukan
pesawat Lion Air JT610 pada 2018 adalah kejutan luar biasa. “Wah, iya. orang politik dan ini pertama kali
Di tengah kesibukannya, pria Sangat kaget. Saya pertama kali harus melakukan tugas politik. “Saya
ramah ini menerima kunjungan tim diberitahu pada waktu itu awalnya untuk menyadari saya bukan orang partai.
Obsession Media Group (OMG) untuk membantu timnas dalam satu bidang Pada waktu itu cukup lama, khususnya
mewawancarainya di satu rumah saja. Tetapi setelah saya bertemu dengan pasangan AMIN ini untuk menunjuk
yang asri di bilangan Menteng, Jakarta beliau, rupanya saya ditunjuk menjadi kapten timnas. Saya juga menunggu-
Pusat. Banyak hal ia ungkapkan dalam kapten timnas," ujarnya. Ia menyebut, nunggu saat itu. Ternyata setelah
wawancara kurang lebih setengah jam saat itu dirinya cukup stres padahal menunggu sekian lama, yang ditunjuk
itu. Di antaranya pengakuan bahwa sebelumnya terbiasa bekerja sebagai saya. Wah, tegang saya. Karena saya
prinsip kerjanya lebih mengutamakan pilot tempur. Di sana, hal yang serius dan tidak pernah berkecimpung di politik.
berdasarkan misi dan bukan uang. tegang itu sudah biasa, tetapi terencana. Kehidupan saya sebelumnya di militer,
“Dengan latar belakang saya "Sedangkan, begitu ditunjuk tim yang semua serba jelas, ada SOP dan
sebagai seorang penerbang, kami nasional ini saya sudah membayangkan aturannya, kita tinggal laksanakan saja.
ini terbiasa dengan mission oriented, keseriusan karena menyangkut untuk Namun, ketika berinteraksi dengan
bukan money oriented. Bukan berarti urusan presiden dan wakil presiden. partai politik saya harus mengubah
money tidak perlu, tetap perlu, tetapi Akhirnya, dengan niat yang tulus, hati mindset saya. Gaya juga diubah. Saya
kita mengedepankan misi dahulu. yang bersih, saya menerima tawaran itu. harus lebih low profile. Terpenting,
Jadi, bukan berarti kita kalau tidak ada Saya ingin menggunakan kesempatan yang tidak saya ubah adalah pemikiran
uang tidak jalan. Di sinilah kita kerjakan ini untuk memberikan dampak positif. kritis dan disiplinnya. Nah, saya berikan
dulu misinya, dengan uang semampu Mudah-mudahan ini bisa menjadi bekal contoh terus seperti itu. Leadership
kita. Oleh karena itu, kami melibatkan saya kelak untuk bisa mengabdikan sisa menjadi sangat diperlukan,” tegasnya n
40 |