Page 23 - Binder MO 245-001-Tahun ke-20 (1)
P. 23
Proses ini (Pemilu) adalah proses
persaingan dan gangguan jiwa itu bisa
terjadi dari ringan sampai tingkat berat,”
katanya.
Berapa banyak jumlah Caleg yang
akan mengalami stress, dr. Fidi mengaku
tidak bisa diprediksi. Namun, sektor
kesehatan tetap siaga untuk melayani
masalah-masalah yang berhubungan
dengan kejiwaan pasca Pemilu
serentak ini.
Semua rumah sakit sudah diberikan
arahan untuk betul-betul menyiapkan,
bahkan mencoba untuk melakukan
pengumpulan data berkaitan dengan
gangguan jiwa.
“Ini situasi yang saya katakan pada
dasaranya rumah sakit, seperti rumah sakit
jiwa, siap dengan kejadian yang tidak biasa yang duduk di Komisi IX ini membeberkan, caleg gagalnya yang perlu. Biasanya kan
ini. Tapi, langsung melakukan sebuah tak sedikit caleg kalah suara yang akhirnya memang rentan mengalami gangguan
penyesuaian, misalnya rumah sakit umum, berobat ke psikiater dengan menyatakan psikiatri. Jadi bisa ke Rumah Sakit,
Puskesmas, semuanya diberdayakan,” bahwa mereka tidak dapat menerima seperti RSUD Kota Tangerang juga bisa
ucap dr. Fidi. (https://p2p.kemkes.go.id) kekalahan tersebut. Bahkan, tidak hanya sih," ujar dokter yang bertugas di RSUD
caleg yang berobat, keluarga hingga tim Kota Tangerang ini.
sukses mereka juga tak jarang yang turut Kepada Mens Obsession, dr.
Awas Caleg Tanpa mengalami stres hingga alami gangguan Fransiska Irma mengatakan bahwa
Tujuan Jelas! kesehatan mental akibat menerima seseorang yang gagal menjadi caleg bisa
Caleg seperti apa yang rentan terkena kekalahan tersebut. terpengaruh kejiwaannya. "Karena kan
depresi jika gagal mendapatkan Ia mengingatkan para caleg agar orang orang yang sudah mendaftar caleg
suara? Menurut Direktur Utama Pusat kembali ke intensi atau tujuan untuk itu kan punya ekspektasi tinggi, besar,
Kesehatan Jiwa Nasional DR Dr Nova kompetisi sehat, tujuannya jelas, punya mereka berhasil. Nah ketika ternyata
Riyanti Yusuf, SpKJ, caleg yang rentan visi-misi dan lain sebagainya, saat kalah gagal ya itu menjadi stress. Nah dari
mengalami gangguan mental adalah atau menang itu akan sama seperti di stress itu bisa timbul gangguan kejiwaan.
yang mencalonkan diri tetapi tanpa kontestasi lainnya. Misalnya depresi, gangguan cemas atau
tujuan yang jelas. Hal itu karena banyak Karena itu, ia mengingatkan bahkan bisa timbul gangguan jiwa berat
caleg yang mencalonkan diri hanya mempersiapkan mental sebelum dan seperti skizofrenia," tambahnya.
untuk tujuan kekuasaan ataupun sesudah terjun ke dunia politik adalah Namun untuk menjadi depresi
materil, dan berujung kekalahan. modal utama bagi para pemimpin dan biasanya masing-masing orang berbeda
Dengan tujuan yang baik, atau benar- calon legislatif. Menanamkan dalam beda. "Tapi kita punya kriteria waktu
benar ingin berjuang untuk negeri, akan jiwa untuk siap kalah adalah sebuah tertentu yah. Jadi kapan disebut depresi,
memperkecil kemungkinan masalah keharusan. Selain membutuhkan modal depresi itu misalnya berturut turut
mental yang dialami. yang besar, daftar calon tentu tidak dia kelihatan murung terus, atau jadi
“Kalau caleg mencalonkan diri tapi sebanding dengan jumlah kursi yang hilang motivasi, hilang minat. Seperti itu.
tujuannya tidak jelas, kemudian kalah, tersedia. Untuk itu, para caleg perlu Atau kaya Skizofrenia itu biasanya dua
pasti kecewa berat,” kata Nova pada mempersiapkan mental sematang minggu waktunya yah" terangnya.
diskusi daring yang diadakan Ikatan mungkin untuk mengikuti dinamika Ia memberi saran agar caleg gagal
Dokter Indonesia (IDI), Desember lalu. Pemilu 2024 yang akan datang. tidak mengalami depresi yakni dengan
Ia mencontohkan ada pasien yang Tapi perlukah RS jiwa untuk caleg melakukan manajemen stress yang baik.
gagal saat mencalonkan diri sebagai yang depresi ? Menurut dokter Spesialis Misalnya mengeluarkan uneg-uneg atau
caleg kemudian terlilit utang atau Jiwa, dr. Fransiska Irma, SpKJ tidak isi hati, misalnya ke keluarga, lalu olahraga,
kecewa berat hingga depresi dan perlu. "Kalau membuat Rumah Sakit kemudian tetap melakukan hobi, tetap
mengakhiri hidupnya. sendiri sih saya rasa nggak perlu yah. berkumpul dengan lingkungan sosialnya,
Lebih lanjut mantan anggota DPR Tapi lebih kepada penanganan untuk yang seperti itu," sarannya. n
| 23