Page 22 - Binder MO 241 (2)
P. 22
■ THE STORY
# KETUA DPD RI: HARUS ADA MITIGASI
Ihwal melemahnya perdagangan di “Saya juga kurang yakin bila masyarakat menunda belanja, selain
pusat grosir terbesar Tanah Abang ini penjualan online dari negara lain untuk makan.
juga menjadi perhatian khusus Ketua menjadi sebab utama, seperti barang “Yang sering terlambat dideteksi oleh
DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. dari China yang direct to end customer. pemerintah adalah lahirnya kelompok
Mengingat sebaran barang Tanah Abang Sebab sejak tengah semester sampai miskin baru. Karena sebelumnya mereka
ke seluruh daerah di tanah air. saat ini China mengalami kelesuan tidak terdata sebagai penduduk miskin
“Pemerintah harus segera melakukan ekonomi dengan penurunan nilai ekspor yang jumlahnya 26 juta itu. Tetapi
mitigasi dan punya informasi akurat dan impornya,” urainya. mereka rentan miskin. Sekali ter-PHK,
berbasis data. Sepinya ini karena terjadi LaNyalla menduga penurunan daya atau sakit, langsung jatuh miskin.
perubahan pola belanja masyarakat, beli masyarakat menengah ke bawah Apalagi bagi mereka yang tidak punya
atau penurunan daya beli masyarakat. Ini sebagai pemicu utama. Apalagi kelesuan tabungan dan rumah masih sewa,”
penting untuk menentukan kebijakan ekspor-impor China pasti berpengaruh tuturnya.
berikutnya,” tukas Senator asal Jawa ke 122 negara mitra, termasuk Indonesia. Faktor lain tentu ketimpangan, gini
Timur itu dalam pernyataannya yang “Ini harus menjadi fokus mitigasi rasio dan angka IPM. Inilah pentingnya
diterima Men’s Obsession. berbasis data yang akurat. Sebab, banyak negara memiliki sistem ekonomi yang
Mantan Ketua KADIN Jatim itu tidak variable pembuat penurunan daya beli berpihak secara berkeadilan. Dengan
yakin bila perubahan pola belanja dari masyarakat,” imbuhnya. agenda utama kemakmuran. “Tapi
direct ke online berpengaruh sebesar Faktor penyumbang penurunan daya filosofinya harus diingat, kemakmuran
itu. Sebab, sebagian pedagang di situ beli masyarakat, tambahnya, bisa karena tidak akan pernah ada, tanpa keadilan.
mengaku sudah menempuh pola itu, penambahan pengangguran, inflasi Wujudkan dulu keadilan sosial,” pungkas
dengan menawarkan dagangannya harga, kemiskinan baru, dari kalangan tokoh yang getol memperjuangkan
melalui online, bahkan live shop. Tapi rentan miskin menjadi miskin. Sehingga Konstitusi Indonesia kembali ke
tetap tidak ada pembeli. pada akhirnya, sesuai teori basic need, Pancasila itu. ■
22 |