Page 21 - Binder MO 241 (2)
P. 21

Geliat sejumlah                  ndikasi pelemahan pusat            Heru menilai bahwa konsumen
                      pusat perbelanjaan                    perdagangan itu bukan hanya baru   sudah beralih dengan berbelanja secara
                                                            dirasakan sekarang, melainkan
                                                                                            daring (online shopping), ketimbang
                   khususnya di Ibu kota               I jauh sejak terjadi pandemi Covid-19   berbelanja ke pasar konvensional.
                     Jakarta belakangan                dan dampaknya masih terasa sampai    Fenomena itu, menurut dia, tidak hanya
                         ini menunjukkan               kini, empat tahun kemudian. Di awal   terjadi di Indonesia saja, melainkan juga
                                                       tahun ini saja, berdasarkan catatan
                                                                                            konsumen di luar negeri yang lebih
                       penurunan jumlah                ada tiga pusat perbelanjaan legendaris   memilih belanja secara daring.
                    pembeli yang sangat                yang kini tampak lengang karena sepi    Memang, diakui para pedagang
                             signifikan. Tak           pengunjung dan minimnya tenant       Tanah Abang perang harga yang
                      berlebihan jika ada              yang membuka lapak bisnis. Sebut saja   ditawarkan melalui “live shopping”
                                                                                            di sejumlah platform media sosial
                                                       Plaza Semanggi di Setiabudi, Jakarta
                    yang mengistilahkan                Selatan, Ratu Plaza di Sudirman, Jakarta   membuat penjualan berkurang
                        pusak perkulakan               Pusat, dan Mall Blok M di Kebayoran   signifikan.
                                                                                               Mereka juga berupaya mengikuti
                          tersebut sedang              Baru, Jakarta Selatan. Tetapi yang lebih   cara berjualan dengan cara yang sama,
                                                       mengejutkan adalah pusat perkulakan
                     dalam sandhyakala.                fashion terbesar di Asia Tenggara    yakni melalui “live shopping”, seperti
                       Ya, sandhyakala ini             yakni Tanah Abang yang juga lemah    yang dilakukan selebgram.
                                                                                                Namun, kalau merosotnya penjualan
                      berasal dari bahasa              lunglai saat ini. Mungkinkah ini karena   di sejumlah pusat perbelanjaan di
                                                       bergesernya pola belanja masyarakat
                          sansekerta yang              dari yang semula konvensional beralih   Jakarta karena daya beli masyarakat
                      berarti gurat merah              ke online? Atau karena daya beli rakyat   yang rendah, tampaknya perlu dikaji
                      di langit senja atau             yang semakin rendah?                 lebih jauh. Mengingat berdasarkan
                                                                                            laporan yang dikeluarkan Badan
                                                          Seperti dikemukakan penjabat
                      cahaya merah saat                Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono   Pusat Statistik (BPS) ternyata ekonomi
                  senja alias “memasuki                menyebutkan sepinya penjualan di Pasar   Indonesia pada kuartal II-2023 tumbuh
                               masa senja”.            Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena   sebesar 5,17 persen secara tahunan (year
                                                       adanya perubahan cara berbelanja     on year/yoy). Angka tersebut lebih tinggi
                                                       konsumen. “Yang pertama itu mungkin   dibanding pertumbuhan pada kuartal
                                                       adalah bagian dari perubahan konsumen   I-2023 sebesar 5,04 persen. Meskipun
                                                       untuk membeli sesuatu. Di sini sudah   melambat dibandingkan periode yang
                                                       ada ‘online’ dan lain-lain, kita semua juga   sama tahun lalu, ekonomi Indonesia
                                                       harus mencermati itu,” kata Heru saat   tumbuh konsisten di atas 5 persen
                                                       ditemui di Jakarta Utara.            hingga Triwulan 2-2023.


































                                                                                                                            |  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26