Page 66 - Binder MO 231
P. 66
■ SHE'S
Ayu Dyah Andari
DARI HOBI MENJADI BISNIS
Naskah: Indah/Suci Yulianita Foto: Dok. Pribadi
Pernahkah mendengar yu mengenang masa membuat baju pesta siap pakai. Nah,
peribahasa “Buah kecilnya yang indah. Ia sampai sekarang itu jadi ciri khas kami.
bercerita, kala itu sejak
Tapi Ayu Dyah Andari juga menyediakan
jatuh tidak jauh dari A kecil ia lahir dan tumbuh ready to wear hingga scarf juga,” Ayu
pohonnya”? Inilah bersama seorang Ibu yang berprofesi menceritakan pengembangan dan
peribahasa yang sangat sebagai seorang desainer. Ia seringkali strategi bisnisnya.
Dalam perjalanannya, Ayu
tepat ditujukan kepada melihat ibunya membuat baju-baju kemudian memilih desain busana
cantik seperti gaun. Dari situlah tanpa
Ayu Dyah Andari, sadar, bundanya menjadi inspirasi dalam muslimah. Ia melihat peluang busana
sang fashion designer berkarier di kemudian hari. muslimah di Indonesia yang semakin
“Dari kecil saya tumbuh dengan ibu
yang terinspirasi dari yang hobi membuat baju-baju cantik hari semakin besar. Perjalanannya
sebagai seorang perancang busana
ibunda yang juga seperti gaun. Saya jadi selalu pakai baju muslimah tak selalu mulus. Ia
seorang desainer pada cantik di acara spesial, seperti baju seringkali menemui tantangan yang
masanya. Sempat princess-princess. Saya pun tumbuh harus dihadapi. Namun, Ayu dikenal
dengan interior bernuansa Eropa
perfeksionis dan melihat segala
berkarier di perusahaan kuno, lekat dengan renda-renda. Jadi sesuatunya dengan detail, ia tentu
multinasional, ia memilih walaupun menguasai matematika dan tak mau membuat karya yang simpel
resign untuk menekuni kuliahnya di engineering, tetap saja dan pasaran.
Ayu ingin memiliki ciri khas pada
passion saya tidak di sana. Saya sering
bisnis yang menjadi membuat baju kondangan dan pasang setiap rancangannya, apalagi jika
passion-nya, merancang payet baju sendiri,” kisahnya. melihat di luar sana ada beberapa
busana. Berawal dari hobi siapa sangka oknum yang dengan mudahnya meniru
ini menjadi peluang bisnis untuknya. desain busana rancangannya. Menyalin
Ia bahkan rela mengorbankan dan menjual di pasaran dengan harga
karier di perusahaan besar demi yang jauh lebih murah. Inilah salah satu
mengembangkan bisnis yang juga yang menjadi tantangan baginya.
passion-nya itu. Berawal dari kecil Namun, ia menyadari hal itu tidak
menerima pesanan merancang dan dapat dihindari. Untuk menyiasatinya
membuat busana, hingga kemudian Ayu berpikir keras bagaimana caranya
terus berkembang. Dari situ ia semakin membuat busana yang inovatif. “Inovatif
mantap menjadikan fashion sebagai dan menjadi indikator bahwa baju
ladang bisnis. Sehingga baginya, tidak kami bagus. Jadi sekarang kalau tidak
ada lagi mencari ‘kerja’. Namun justru ditiru malah jadi merasa apa bajunya
berkarya sendiri bahkan menciptakan jelek, ya. Tantangannya sekarang
lapangan pekerjaan. adalah bagaimana saya terus berinovasi
“Awalnya label Ayu Dyah Andari membuat karya bagus yang tidak
kuat di baju wedding dan baju pesta. membosankan dan tetap kuat dengan
Ini secara organik orang-orang pesan ciri khas Ayu Dyah Andari,” tegasnya.
ke saya. Lalu saya sempat endors baju Meskipun demikian, Ayu bukanlah
pengantin selebgram saat itu, Siti perancang yang pelit berbagi ilmu
Juwariya. Sampai pada akhirnya saya dan informasi. Ia pun tak pernah
66 |