Page 57 - Binder MO 229
P. 57

engawali kiprahnya      mengangkat seniman-seniman              Wahyudin, kurator dan penulis yang
                               untuk para seniman      “pinggiran” yang belum dikenal luas di   berbasis di Yogyakarta, menyebut Jagad
                               dan pecinta seni di     “arus utama” dunia seni rupa Indonesia.   Gallery Jakarta menjadi satu kontribusi
                  M Jakarta, Jagad Gallery             Hal ini lantaran Jagad Gallery ingin   tidak hanya untuk para seniman
                  memamerkan 13 karya seniman          bekerja sama dengan para seniman     menyalurkan kreativitasnya, tetapi juga
                  dan perupa kontemporer Indonesia.    yang tumbuh bersama, membangun       bagi kolektor dan galeri lainnya untuk
                  Pameran bertajuk ‘Ungkap Jagad’ ini   kepercayaan dan kesejahteraan       bekerja sama demi seni kontemporer
                  menampilkan puspa ragam seni rupa    bersama.                             Indonesia.
                  yang terdiri dari lukisan, gambar, dan   “Jagad Gallery menerapkan asas      “Ketika Mas Rambat dengan ikhtiar
                  patung dari lintas generasi seni rupa   keterbukaan dan kenyamanan kepada   ingin membuka cabang di Jakarta saya
                  Indonesia yang tinggal dan berkarya   calon pembeli atau bakal pengoleksi   kira ini sejalan dengan banyak visi dan
                  dari berbagai daerah hingga negara.   karya-karya seniman ‘pinggiran’ itu.   misi dari teman-teman penghayat seni
                  Mulai dari Bali, Yogyakarta, Jawa Timur,   Dengan begitu, ada rasa percaya   rupa di Jakarta. Jadi seperti gayung
                  Denmark, hingga Jerman.              di antara kedua belah pihak bahwa    bersambut, pameran dan pembukaan
                     13 karya tersebut dipersembahkan   harga mahal karya-karya seniman     Jagad Galeri ini mudah-mudahan akan
                  oleh Awang Behartawan, Pranagung,    ‘pinggiran’ atau ‘pusat’ itu bukan soal   memberikan satu kontribusi tidak hanya
                  Ipan Lasuang, Budi Ubrux, Dadi Setiadi,   yang tidak bisa ditawar, melainkan   panggung kreativitas bagi perupa-
                  Daniel Kho, Elyezer, Koeboe Sarawan,   dapat disepahami bersama sebagai soal   perupa di Indonesia, tapi juga menjadi
                  Made Kenak Dwi Adnyana, Mufti        sudut pandang nilai atau menilai benda   satu kesempatan bagi kolektor dan
                  Handayani, Ivan Sagita, Agapetus, dan   seni yang sangat bergantung pada   sesama galeri untuk bekerja sama demi
                  Slamet W.                            pengetahuan dan pengenalan masing-   seni rupa kontemporer Indonesia. Saya
                     Berdiri pada 2015 di Seminyak,    masing,” ungkap Rambat, pendiri Jagad   kira itu yang menjadi visi baik dari Jagad
                  Bali, Jagad Gallery beroperasi dengan   Gallery.                          Galeri," pungkas Wahyudin. n


                                                                                                                          |  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62