Page 49 - Binder MO 229
P. 49

# SELALU MENGANDALKAN TUHAN




                  Puluhan tahun lamanya menjadi pebisnis, tentu banyak
                  rintangan dan tantangan yang harus dihadapi. Perjalanan
                  bisnis Henry tak selamanya mulus. Ada kalanya Henry
                  menghadapi berbagai masalah dan cobaan dalam bisnis.
                  Namun, bukan Henry namanya jika ia terus terpuruk
                  meratapi nasib kegagalan.
                     Dengan tegas Henry mengatakan, kegagalan adalah
                  sebuah pembelajaran bukan untuk diratapi. “Kita tidak
                  boleh meratapi kegagalan tapi jadikan itu pelajaran. Tidak
                  usah malu kalau memang gagal. Namun, ingat tidak ada
                  kata terlambat untuk memulai lagi,” tegasnya.
                     Begitu pun ketika sedang berjaya, Henry berusaha
                  untuk tidak sombong dan tetap membumi. Ketika terpuruk
                  juga ia berusaha tetap semangat dan tidak kehilangan
                  kepercayaan diri. Tetap bangkit dengan mengingat tujuan
                  awal dan tujuan hidup sebenarnya yaitu ingin memberikan
                  manfaat bagi orang lain.
                     Ketika menemui masalah dalam bisnis dan dalam hidup,
                  pria relijius ini selalu ingat dan mengandalkan pertolongan
                  Tuhan Yang Maha Esa. Begitu pun dalam kondisi suka cita,
                  Henry yang juga sering khutbah dan memberikan kesaksian
                  di gereja ini pun tak pernah melupakan Tuhan.
                     “Permasalahan pasti ada. Kita bukan manusia yang
                  sempurna. Jangan lupa ada satu yang harus terus kita ingat,
                  kita harus bersujud menyembah Tuhan, minta pertolongan
                  Tuhan, itu yang maha dahsyat. Saya telah mengalaminya!
                  Berkali-kali saya jatuh saya maju lagi, saya jatuh maju lagi,
                  tapi saya tidak ada putus-putusnya berlutut di hadapan
                  Tuhan untuk memohon kepada Tuhan, Tuhan berikan saya
                  jalan. Tetapi ingat bukan hanya di saat kita susah, di saat
                  kita jatuh saja kita ingat Tuhan. Pada saat kita suka cita,
                  atau saat kita maju, kita juga harus senantiasa ingat kepada
                  Tuhan Sang Pencipta, Tuhan yang kita percayai yang kita
                  imani. Tetaplah selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup
                  kita apa pun kondisinya!” Henry berkata bijak.
                     Dalam hidup dan menjalani bisnis, Henry juga selalu
                  berjalan di jalan yang lurus dan memegang teguh kejujuran.
                  Karena baginya itu adalah kunci sukses dalam bisnis. Itu
                  pula yang selalu ditanamkan kepada putra-putri Henry
                  sejak mereka kecil. Sebagai seorang ayah, Henry bukanlah   “Saya sudah menyerahkan hampir seluruh perusahaan
                  ayah yang otoriter.                                  saya kepada anak-anak saya sejak lima tahun yang lalu.
                     Dalam mendidik, ia memberikan kebebasan kepada    Tepatnya pada saat saya berulang tahun saya langsung
                  putra-putrinya dalam memilih dan mengambil keputusan.   sampaikan kepada mereka supaya mereka ada tanggung
                  Kebebasan yang bertanggung jawab, kebebasan dengan   jawab masing-masing. Saya sudah beri kepercayaan, sudah
                  pengawasan tentunya. Tak heran jika mereka tumbuh besar   tidak ada lagi intervensi dari orang tua. Kalau sedikit-sedikit
                  menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa   ada intervensi dari orang tua mereka juga akan goyah,
                  leadership yang kuat. Henry pun tanpa ragu memberikan   takut salah, takut dikoreksi, dan serba takut. Tapi kalau saya
                  kepercayaan kepada mereka untuk meneruskan           bebaskan semua, salah itu jadi biasa, jatuh itu biasa, tapi
                  kepemimpinan di kerajaan bisnis yang dibangunnya sejak   ingat, salah harus jadi benar, jatuh harus bisa berdiri lagi!”
                  puluhan tahun silam itu.                             terang Henry dengan penuh semangat. ■




                                                                                                                          |  49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54