Page 34 - Binder MO 223
P. 34
■ THE STORY
# INI LEBIH EKSTREM
Jika ada yang menilai ‘Citayam Fashion Week’ sebagai aktivitas
yang nyeleneh bahkan cenderung ekstrem bagi sebuah fashion
show, sebenarnya tidak juga. Ada yang jauh lebih ekstrem.
Dalam ulasannya, Hipwee Style membeberkan gelaran fashion
show paling nyeleneh semisal aksi yang dilakukan rumah mode
Moschino, yakni mereka memilih lokasi untuk koleksi terbarunya
di gerbong kereta penumpang. Para modelnya berjalan sambil
memperagakan busana di dalam kereta bawah tanah New York
Transit Museum. Tak ayal, pertunjukan tersebut jadi tontonan
langsung para penumpang kereta.
Lain lagi dengan rumah mode Italia Fendi yang pernah
menggelar acara fashion show musim panas 2008 di Tembok Besar
Tiongkok. Para model melenggang dengan cantik di antara struktur
batuan kuno di bagian Juyongguan Pass tersebut.
Itu sama halnya dengan merek fesyen Pierre Cardin yang
menggelar pertunjukan mode di Gurun Gobi.
Sementara, rumah mode Thom Browne memilih ide untuk
menggelar fashion show di lintasan atletik stadion olahraga untuk
menampilkan koleksi Spring/Summer 2011. Para model melenggang
di Viggorelli Velodrome dengan menggunakan sepeda.
Sedangkan rumah mode Ralph Lauren berkolaborasi dengan
merek otomotif Bedford menyelenggarakan acara fashion
show untuk koleksi Spring/Summer 2017 di pabrik mobil Bedford.
Lebih ekstrem terjadi tahun 2010 pada acara pembukaan salah
satu mal di kawasan Seoul. Pihak mal menggelar acara fashion
show di bawah air dan para model akan mengenakan koleksi
Hanbok dari desainer Park Sul-nyeo. Itu artinya para model harus
berpose memperlihatkan keindahan busana sembari menahan
napas di dalam air.
Ini serupa ekstremnya dengan peragaan busana yang digelar
pada saat pembukaan Revere Hotel Boston di Amerika Serikat pada
tahun 2012. Betapa tidak? Para model diharuskan berjalan secara
vertikal dari gedung hotel yang memiliki 24 lantai. Modelnya tentu
bukan peragawan atau peragawati sembarangan karena mereka
adalah atlet Boston Rock Gym! ■
34 |