Page 46 - Binder MO 215 OA 2021
P. 46
BEST BUREAUCRATS
Polana Banguningsih Pramesti
KEPALA BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI (2020-2021)
Naskah: Indah Kurniasih Foto: Fikar Azmy
Polana Banguningsih Pramesti telah membuktikan bahwa namanya
patut diperhitungkan di dunia transportasi berkat kiprahnya selama ini,
baik di udara maupun darat. Menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola
Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan RI, Polana
tengah menggenjot beberapa target prioritas.
Salah satunya adalah konsep yang mengenyam pendidikan
pengembangan transportasi yang magister transportasi di Institut
tersusun sebagai sembilan pilar RITJ. Teknologi Bandung (ITB) ini, BPTJ
Sembilan pilar tersebut, di antaranya juga meluncurkan layanan e-ticketing
keselamatan dan keamanan transportasi, dan aplikasi Lacak Trans. Keduanya
transportasi ramah lingkungan, serta disiapkan untuk menekan angka
manajemen rekayasa dan pengawasan penularan Covid-19. Fitur e-ticketing
lalu lintas. disiapkan untuk mengurangi interaksi
Menduduki posisinya sejak awal selama pembelian tiket bus Antar
tahun 2020, Polana juga telah berhasil Kota-Antar Provinsi, sementara Lacak
membawa berbagai terobosan. Salah Trans diciptakan untuk menampilkan
satunya adalah menyediakan angkutan informasi terbaru tentang rekapitulasi
bus gratis yang tersedia di beberapa jumlah pasien yang terpapar Covid-19
titik. Di antaranya di Stasiun Bekasi dan dan mampu menampilkan rute yang
Cikarang menuju Stasiun Manggarai, terdeteksi memiliki potensi besar
Stasiun Bogor, Tebet, Tanah Abang terhadap penyebaran virus.
yang tersedia pada hari Sabtu dan Hingga Agustus 2021 BPTJ juga terus
Minggu. Selain itu, kendaraan yang mengoptimalkan kinerjanya. Sebut saja
berfungsi menjadi angkutan alternatif adanya persiapan dibangunnya terminal
untuk mendukung program physical logistik seluas 40 hektar yang berlokasi
distancing itu juga dioperasikan jika di Bekasi. Di sisi lain, pembangunan
terjadi lonjakan penumpang KRL. Hal ini ‘BISKITA Trans Pakuan’ didapuk menjadi Terminal Jatijajar yang mencakup
dilakukan untuk menghindari terjadinya angkutan umum massal dengan progres pembangunan emplacement
penumpukan penumpang pada masa konsep Bus Rapid Transit (BRT). BISKITA dan bangunan tunggu angkutan
pandemi. Terutama para pakerja yang dirancang sesuai standar pelayanan dan perkotaan juga sudah mencapai 55,8%.
berkegiatan dan bekerja di ibu kota. dilengkapi teknologi digital berbentuk Ada pula pemasangan warning light
Bergeser sedikit ke kota yang aplikasi untuk kemudahan pelayanan yang sudah berjalan sebanyak 46,79%,
tidak jauh dari Jakarta, Polana juga bagi masyarakat. Selain itu, ada pula pembangunan Terminal Pondok Cabe
memberikan gebrakan pada layanan pemasangan berbagai peralatan berbasis (60,04%), rambu pendahulu petunjuk
transportasi darat yang aman dan internet atau Internet of Things (IOT). jurusan (95,24%), hingga pemasangan
nyaman digunakan oleh masyarakat. Di bawah kepemimpinan perempuan kamera pengawasan lalu lintas (100%). n
46 |