Page 63 - Binder MO 207
P. 63
publik diatur oleh pembatasan sosial,” perasaan dan energi kolektif anggota karya ini sesuai dengan situasi pandemi
ungkap Jeong-Ok Jeon. masyarakat,” imbuh Jeong-Ok Jeon. saat ini sehingga diciptakan kembali
Ada beberapa jenis kain dan sulaman Lim Kok Yoong menyuguhkan pada 2002.
berbeda. Para perupa mengajak karya berjudul Licensed to Wait. Lim Instalasi ini meniru platform
pengunjung untuk menyampaikan adalah perupa media asal Malaysia, ia memancing. Pengunjung diajak duduk
perasaan mereka dengan menyusun sering bekerja dengan media baru dan dan menunggu hingga seekor ikan
benda kain yang berbeda di dinding teknologi. Sang perupa tertarik pada terperangkap, terdapat sebuah gambar
dan setiap kain melambangkan suatu kondisi manusia dilihat dari perspektif yang diproyeksikan di lantai, dan
keadaan yang berbeda. eksistensial. Dan, ia memerhatikan mungkin Anda tidak akan menemukan
“Contohnya, sapu tangan proses menunggu, yang menurutnya apapun, hanya aliran air. Video ini diputar
melambangkan yang personal, handuk penuh antisipasi tentang aktivitas di berulang dan sang perupa bermaksud
menyiratkan hal yang praktis, bantal masa depan. Saat menunggu, tubuh menunjukkan putaran air tak berakhir
memberikan kesan spiritual, dan kita terperangkap dalam satu tempat, dari siklus di alam. Dengan melihat air
bendera merepresentasikan politik. tetapi pikiran kita dapat bepergian pada instalasi ini, Lim berharap kita
Dengan susunan yang berbeda setiap bebas melampaui batas. Karya ini aslinya dapat melepaskan kegelisahan pada
hari, karya ini dapat menyajikan dibuat pada 2005, tetapi menariknya masa yang sulit ini.
| 63