Page 76 - Binder MO 202
P. 76
■ SHE'S
idupnya memang ia saya jalani dan yang saya tahu dunia hidup baru dengan mengikuti pelatihan-
dedikasikan untuk sosial. bisnis itu keras, jadi saya lebih nyaman pelatihan beasiswa di mancanegara
Bertahun-tahun lamanya, di kegiatan sosial. Selain itu, saya juga selama beberapa tahun.
H tepatnya sejak tahun pernah berjanji saya ingin mengabdikan Dari situlah, pengalaman berharga
2012, ia mulai keliling dari penjara ke hidup saya untuk membantu banyak yang didapatnya, ia tuangkan dalam
penjara wanita di Batam dan Jakarta orang,” kata ibu dua anak ini. sebuah buku berjudul Cinderella from
untuk memberdayakan para narapidana Selain memberdayakan napi Indonesia. Ia berharap melalui bukunya
wanita, membuat baju batik boneka wanita, Lusi juga banyak melakukan tersebut, ia bisa memberi inspirasi pada
Barbie. Kecintaannya pada para kegiatan sosial lainnya, seperti yang masyarakat, khususnya para wanita
narapidana tersebut berawal tak sengaja. rutin dilakukan misalnya, santunan ke untuk bisa kuat dalam menghadapi
Awalnya, ia mengikuti kegiatan panti asuhan. Dan mewakili tim relawan apapun permasalahan hidup, dan
salah satu lembaga sosial untuk APINDO, selama pandemi ini, Lusi dan jangan pernah putus asa.
memberikan sumbangan makanan ke tim melakukan program 1000 happy “Saat itu saya sempat hopeless,
lapas. Dari situlah ia mengaku hatinya food. “Selama pandemi ini saya ada pernah mau bunuh diri juga. Saya
langsung terenyuh ketika melihat program namanya 1000 happy food. Ada merantau di Batam ikut suami ketika itu,
para narapidana wanita tersebut, dan permintaan dari petani, mereka kesulitan ternyata gagal berumah tangga. Saya
terpikirkan ingin berbuat sesuatu untuk untuk menjual produk apalagi hotel dan bingung, mau kembali ke Surabaya tidak
mereka. “Nah dari situlah awalnya, di restoran kan banyak yang tutup. Jadi mungkin. Tidak ada yang tahu seperti
lapas saya melihat banyak anak muda, saya bikin program itu, donasi sayur, apa kondisi saya ketika itu, bahkan orang
cantik-cantik. Saya tanya ini kenapa buah dan susu untuk anak-anak kurang tua saya pun tidak tahu. Akhirnya saya
cantik-cantik pada di sini, ternyata kena mampu di Batam. Kami beli produk bangkit, nasib baik membawa saya
narkoba. Nah, sejak itulah saya jatuh mereka, lalu berikan ke anak-anak yang ke Amerika, mendapat beasiswa. Jadi,
cinta pada mereka,” ungkap penghobi membutuhkan,” Lusi menerangkan. saya pikir cerita saya bisa menginspirasi
olahraga ini. Keaktifannya di kegiatan sosial pun banyak orang. Saya punya kegagalan di
Lusi dikenal sebagai Cinderella from diakui masyarakat, bahkan diakui dunia. masa muda, dan bisa bangkit bahkan
Indonesia. Nama itu didapat kala ia Ia dikenal sebagai seorang sociopreneur. berprestasi bisa mencapai mimpi saya
mendapat beasiswa International Visitor Kegiatan sosial yang dilakukannya untuk ke Amerika. Makanya saya menulis
Leadership Program (IVLP) di Negeri selama ini telah membawanya banyak cerita dalam buku. Jadi saya ingin
Paman Sam pada tahun 2011 lalu dan meraih penghargaan bergengsi, antara menginspirasi para wanita untuk bisa
beasiswa Australian Indonesian Muslim lain penghargaan The International mandiri!” tegasnya.
Exchange Program (AIMEP) di Australia Alliance for Women Award – 100 Menutup pembicaraan, Lusi
pada tahun 2012 lalu. World Differences pada 2012, Dinas menguraikan impiannya ke depan. Ia
Sepulangnya dari program tersebut, Sosial Kepulauan Riau pada 2013, dan ingin memulai bisnis baru di bidang
ia bertekad harus mengabdikan meraih International Award – YSEALI pariwisata. Melihat Batam sebagai salah
hidupnya di masyarakat melalui kegiatan Competition: Seeds Of The Future pada satu destinasi wisata di Indonesia, ia
sosial. Mengapa sosial? Alasannya 2015. ingin membuat tempat wisata untuk
karena Lusi ingin berbuat sesuatu bagi anak-anak, Museum House of Cinderella.
masyarakat. Ia pun merasakan kepuasan Menginspirasi Melalui Buku “Jadi di museum ini nantinya anak-
dan kebahagiaan tersendiri ketika bisa Lusi telah melalui banyak lika-liku anak bisa menjadi princess dalam
berbuat sesuatu untuk mereka. kehidupan, pahit getir, asam garam sehari. Selain itu ada edukasinya juga,
Sebelumnya, Lusi pernah bekerja kehidupan dirasakan. Jika melihat seperti ada pemutaran video tentang
pada perusahaan multinasional. Ia pembawaannya yang ramah, penuh apapun yang mengedukasi mereka,
pun piawai dalam berbisnis. Namun semangat, siapa menyangka bahwa ia misalnya video bahaya drugs, dan
dalam perjalanannya, ia merasa lebih pernah merasa berada di titik terendah lainnya. Nah, saya inginnya tempat itu
nyaman dan bahagia menjadi seorang dalam hidupnya. menjadi kawasan yang lengkap, ada
sociopreneur. Kalau toh ia berbisnis, Adalah ketika gagal dalam berumah hotelnya juga, ada kafenya, menjadi satu
keuntungannya ia gunakan untuk tangga beberapa tahun silam, Lusi kawasan wisata. Apalagi Batam ini kan
kepentingan yayasannya tersebut. sempat bingung dan kehilangan salah satu destinasi wisata, banyak turis.
Ya, Lusi juga sempat berbisnis arang arah. Dan pada akhirnya, ia bangkit Jadi ke depan saya ingin membangun
kelapa. “Dalam hidup saya, saya sudah bermodalkan semangat dan tekad yang itu, kawasan wisata museum House of
mengalami banyak hal. Berbisnis sudah besar. Bisa dikatakan Lusi memulai Cinderella. n
76 |