Page 61 - E-Mag Mensobsession Edisi 198
P. 61
untuk memberi dukungan kepada para pelaku UMKM dan berubah dengan perencanaan yang sudah dibuat. Selain
dunia usaha. “Pemerintah juga memberikan kebijakan itu, pengeluaran dan pemasukan uang harus jelas. Ketiga,
KUR khusus di dunia usaha, pemberian subsidi bunga, dan dalam situasi seperti ini, pengusaha harus mempersiapkan
sebagainya. Kami yakin program tersebut akan memberikan bisnis hanya bukan jangka pendek saja, tetapi jangka pendek,
dampak meringankan beban yang dirasakan oleh dunia usaha menengah, dan panjang. “Jadi kita sudah melakukan
kita,” ucapnya. persiapan itu dari jauh-jauh hari,” tuturnya.
Sementara, Sutrisno mengungkapkan, kondisi yang Ia pun bersyukur apa yang dilakukan EIGER lima tahun lalu
dihadapi pelaku usaha di tengah pandemi adalah bagaimana berhasil dan berbuah nyata, sehingga fundamental dasar yang
pelaku usaha harus bisa bertahan. Sebab, sektor-sektor dibangun sudah lumayan dan cukup mumpuni. “Sehingga
yang tercatat paling terdampak oleh pandemi ini bersifat pada saat terjadinya pandemi ini, bersyukur EIGER tidak terlalu
universal. “Semua sektor terdampak, kategorinya adalah berdampak,” katanya.
parah dan sangat parah,” ujar Sutrisno. Misalnya kalau di Contohnya, lanjut Ronny, mengubah bisnis model
sektor pariwisata, khususnya hotel dan restoran. Sektor retail, sudah dilakukan lima tahun yang lalu. Yang dulu EIGER
khususnya di pasar-pasar, mall dan perdagangan lain, lalu mengandalkan pasar tradisional, menjual kepada super
sektor transportasi, sektor manufaktur, sektor makanan dan market, pengecer-pengecer, itu semua sudah dilakukan.
minuman, dan sektor otomotif/elektronik. “Kami membuka kanal bisnis sendiri karena ini jauh lebih
Untuk itu, APINDO akan melakukan konsolidasi dengan menguntungkan. Nah itu buahnya, saat ini kami tidak terlalu
anggota untuk mengadakan rapat, diskusi, dan komunikasi terpuruk,” ungkapnya.
secara rutin. “Memetakan berbagai persoalan yang dihadapi Selanjutnya yang keempat, mengembangkan people
anggota, menurut sektor, asosiasi, dan daerah,” ungkapnya. development atau memanusiakan manusia secara utuh.
Selain itu, APINDO akan membangun komunikasi dengan Sebab, Ronny masih menganggap manusia itu sebagai
pemerintah, sama-sama mencari solusi, menyampaikan sumber daya perusahaan, sebagai aset, itu adalah cara lama.
aspirasi, melakukan advokasi kepada berbagai pihak. Ronny mengaku untuk ke depannya ia harus concern pada
Sedangkan kalau menurut Alim Markus soal pelaku bisnis human experience. Di mana tim kerja sudah menjadi keluarga
dalam keadaan pandemi Covid-19, perusahaan harus ada dan partner. “Nah ini yang sedang kita menuju ke sana.
persiapan yang matang, baik itu jangka pendek maupun Menurut saya di situasi pandemi ini mengejar ketertinggalan
panjang. Sebab, pada masa pandemi ini beberapa industri ada kami dengan concern to people,” ucapnya. Dan yang kelima,
yang terpukul berat dan ada yang ringan. “Baik itu berat atau digitalisasi harus diperhatikan. Sebab masyarakat sekarang ini
ringan, kalau perusahaannya dari dulu ada persiapan, saya untuk melakukan apa saja menggunakan sistem digitalisasi. n
pikir itu tidak jadi soal, yang terpenting itu koperasinya sehat,
cash flow-nya dan yang mengelola juga sehat,” ujarnya.
Menurutnya, dalam mengelola bisnis merupakan
kompetisi atau lomba maraton. Bagaimana dalam waktu 3
tahun harus menang dari pesaing. “Maka dari itu harus ada
market share yang besar karena market share yang besar
dapat menikmati jumlah yang besar,” jelasnya.
Lain halnya yang dilakukan oleh Ronny Lukito pada masa
pandemi Covid-19 ini. Menurutnya situasi seperti ini sebuah
momentum, sebuah peluang dan kesempatan untuk bisa
melakukan persiapan untuk mengubah fundamental dan
berfokus bagaimana bisa memperbaiki, membenahi hal-hal
yang sebelumnya kurang perhatian dan kurang waktu. “Kita
tahu dan tertarik yang sifatnya bisnis, itu tidak salah. Justru
kesempatan ini katakanlah kita konsolidasi untuk menyadari
kondisi sebenarnya perusahaan kita,” ujar Ronny.
Menurutnya, ada lima kiat pelaku bisnis atau usaha dalam
menghadapi pandemi ini. Pertama, pelaku usahanya sendiri
harus sehat dulu, apalagi dalam kondisi pandemi ini.
“Kalau kita tidak sehat bagaimana kita bisa melakukan
strategi-strategi seoptimal mungkin. Selain itu, pelaku usaha
yang pasti harus optimis, antusias, kalau tidak optimis dan
antusias, selesailah kita,” tegasnya.
Kedua, cash flow itu sangatlah penting, yang dilakukannya
di EIGER melakukan persiapan karena kondisi seperti ini bisa
| 61