Page 57 - Binder WO 105 (2)
P. 57

hipotesis, lalu dites. Sama seperti Dapur Cokelat, kami   GOAL TO ACHIEVE
                  lakukan testing dalam skala kecil. Contohnya cloud   Untuk pengembangan internal, Silvano
                  kitchen, setelah uji coba kami upscale dengan skala   mengungkapkan dirinya termasuk cukup beruntung
                  lebih besar, kemudian mewujudkannya dalam bentuk   mendapat tim yang sudah berkecimpung lama di
                  ekspansi delivery points sampai sekarang,” terangnya.  industri ini. Dia memberikan keleluasaan kepada
                     Ditanya mengenai strateginya tentang growth   timnya untuk mengambil keputusan, tentunya
                  revenue, Silvano mengatakan pondasinya telah    berdasarkan data-data yang ada dan pemikiran
                  dibangun sejak awal 2020. Sebagai sebuah brand,   mereka. Tujuannya agar mereka tidak selalu
                  Dapur Cokelat cukup agile, sehingga mampu bertahan   tergantung dalam menentukan keputusan penting
                  sementara brand-brand lain terpaksa harus tutup dan   dari pimpinan, tetapi mampu berinisiatif memikirkan
                  merumahkan karyawan mereka ketika pandemi. “Puji   solusi dari permasalahan yang dihadapi.
                  Tuhan, pada saat itu Dapur Cokelat tidak merumahkan   Memimpin sebuah perusahaan yang telah berdiri
                  karyawan sama sekali. Malah kami ekspansi cukup   selama 22 tahun diakuinya bukanlah hal mudah.
                  besar. Jadi kami membuka banyak delivery points   Dia tak memungkiri merasakan beban besar untuk
                  pada saat pandemi. Sekarang sudah sampai 63     memajukan Dapur Cokelat agar tumbuh lebih baik lagi
                  titik. Kami juga mencoba konsep ke Ghost Kitchen,   di tahun mendatang. “Jadi, saya berharap mungkin ke
                  tempat customer bisa melakukan ordering melalui   depannya saya bukan hanya bisa membuat Double
                  online delivery. Kami pun mendekatkan delivery point   Chocolate berkembang, tapi bisa membuat Dapur
                  ke kompleks perumahan pelanggan, karena semua   Cokelat bukan hanya menjadi brand Indonesia, tapi
                  orang tidak boleh keluar dari rumah,” ujarnya dengan   multi-national brand,” ujar pria yang pernah menjadi
                  bersemangat.                                    atlet gokart ini.
                     Terobosan baru yang turut meningkatkan revenue    Agar tidak jenuh, Silvano mengatakan dirinya
                  adalah diluncurkannya aplikasi Dapur Cokelat pada saat   masih menjalani passion-nya di olahraga gokart.
                  ulang tahun ke-22 lalu. Masih terus berkembang, aplikasi   Setiap akhir pekan dia menghabiskan waktu melatih
                  ini tujuan awalnya adalah untuk mengenal lebih banyak   gokart untuk anak-anak sebagai upaya regenerasi.
                  dari sisi kebutuhan pelanggannya. Banyak penawaran   Dia juga rutin berolahraga pagi sebelum ke kantor,
                  diberikan untuk loyal customer, sehingga terasa kesan   lari, serta angkat beban untuk menjaga tubuh tetap
                  eksklusif sebagai member. Fokus pada costumer, Dapur   fit. Dia percaya jika tubuh sehat, jiwa pun akan ikut
                  Cokelat pun dengan lincah mengubah taktik ketika   sehat. Bekerja pun jadi tidak terasa berat. “Saat ini
                  pascapandemi orang-orang mulai beraktivitas di luar   saya lebih banyak continuous improvement. Goal
                  kembali. Delivery points didirikan di titik-titik yang   jangka panjangnya yang ingin saya capai seperti apa.
                  mendekat ke area perkantoran dan industri untuk   Biasanya setiap beberapa tahun saya evaluasi diri saya
                  menjangkau lebih banyak pelanggan. “Contohnya   sendiri, apakah sudah dekat dengan mimpi yang saya
                  seperti di SCBD, Kuningan, Benhil, dan kompleks   inginkan. Jika belum apa yang perlu saya lakukan ke
                  Jababeka. Kami coba mendekat ke tempat customer   depannya,” katanya mengakhiri wawancara kepada
                  kami sekarang,” ujarnya lebih lanjut.           Women’s Obsession.















                                                                                                                           |  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62