Page 49 - Binder WO 105 (2)
P. 49
digunakan dalam jangka panjang. Cara kedua adalah
dengan pembedahan, yang seringkali terkendala
biaya besar. Cara lain yakni menggunakan toksin
botulinum atau botox. Penggunaan botox sendiri
kian populer di kalangan ahli bedah plastik, karena
seringkali digunakan untuk mempercantik penampilan
perempuan, terutama kalangan artis. Botox yang
disuntikkan ke dalam otot-otot wajah sebenarnya
bertujuan untuk memperbesar jaringan, sehingga
dapat berguna untuk menghilangkan keriput. Tetapi
dalam kasus cerebral palsy, botox tidak digunakan
untuk kosmetik, melainkan untuk melemaskan
otot yang kaku.
Toksin botulinum diproduksi bakteri anaerobik
Clostridium botulinum. Toksin botulinum kini
digunakan sebagai terapi lini pertama spastisitas fokal
dengan cara melepaskan asetilkolin ke neuromuscular
junction. Injeksi ini akan membuat otot akan lemah
sementara. Awal kelemahan otot terjadi dalam 14 hari,
meskipun biasanya sudah bisa terlihat jelas beberapa
PROF. DR. PRASTIYA INDRA GUNAWAN, DR, SPA(K) hari setelah injeksi. Durasi efikasi pada anak-anak
GURU BESAR SYARAF ANAK rata-rata 3-6 bulan. Pilihan otot target yang tepat
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA merupakan hal penting, tidak semua otot kaku perlu
RSUD DR SOETOMO SURABAYA INDONESIA
disuntik. Selain ketepatan pemilihan otot, hal lain
yang harus diperhatikan adalah dosis yang pas dan
persendiannya, karena spastisitas otot. Spastisitas teknik injeksi yang akurat.
dapat diartikan kekakuan abnormal otot-otot tubuh Efek samping toksin botulinum, walaupun sangat
tergantung kecepatan gerakan yang berhubungan jarang, dapat terjadi pada ataupun jauh dari lokasi
dengan kelemahan sistem saraf pusat. Spastisitas injeksi. Efek samping biasanya minor dan sementara.
dapat menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari Nyeri lokasi injeksi biasanya tidak menjadi masalah.
yang meliputi berjalan, makan, mandi, berpakaian. Walaupun harga botox tidaklah murah, namun hasil
Spastisitas juga menimbulkan nyeri atau spasme otot, yang didapat cukup memuaskan. Keefektifan botox
gangguan pergerakan saat tidur, gangguan ambulasi, untuk pengobatan spastisitas anak cerebral palsy
posisi buruk, tidak dapat berdiri dan berjalan, sudah banyak dibuktikan pada beberapa penelitian
kontraktur, kelainan bentuk tulang, sendi berpindah, di luar negeri. Berdasarkan pengalaman injeksi botox
dan hilangnya kemandirian fungsional. terbukti bermanfaat pada sebagian besar pasien yang
Tidak ada obat spesifik untuk menyembuhkan, belum mengalami kontraktur. Para orang tua merasa
namun pengobatan dapat membantu meningkatkan sangat terbantu, karena spastisitas yang terlihat
fungsi. Dan pemendekan otot serta kekakuan otot mereda. Kesuksesan toksin botulinum juga bergantung
dapat memburuk jika tidak ditangani secara agresif. pada program rehabilitasi. Injeksi botox dapat disertai
Kualitas anak-anak dengan cerebral palsy sangat terapi okupasional, pemberian keduanya sama-sama
tergantung dengan penanganan yang kita berikan. menunjukkan kemajuan pergerakan sendi yang
Pengobatan spastisitas atau kekakuan otot maksimal. Dengan mengetahui pengobatan kekakuan
pada cerebral palsy dapat dengan beberapa cara. ini maka kita dapat melakukan pilihan sekiranya
Cara pertama adalah dengan medikasi obat. Obat apa yang terbaik untuk mengurangi kekakuan anak
oral dapat mengurangi kekakuan, tetapi harus dengan cerebral palsy ini.
48 | | 49