Page 49 - Binder WO 079
P. 49
medali emas, perak, dan perunggu untuk dikalungkan
di leher para atlet yang berhasil menjadi juara
Olimpiade dan Paralimpik 2020.
PODIUM DARI SAMPAH PLASTIK
Selain medali olimpiade yang terbuat dari ponsel
bekas daur ulang, podium tempat para juara menerima
medali juga terbuat dari ribuan plastik bekas. Podium
daur ulang ini menjadi yang pertama kali dalam
sejarah olimpiade dan paralimpiade. Penggunaan
media daur ulang seperti ini diharapkan menjadi
terobosan baru dalam penyelenggaraan selanjutnya.
Selain panitia penyelenggara olimpiade,
masyarakat umum turut berpartisipasi dalam proyek
pengumpulan plastik bekas hingga sampah plastik di
5000 MEDALI DARI SAMPAH laut. Barang bekas tersebut kemudian didaur ulang
DAUR ULANG untuk menghasilkan podium. Perancangnya adalah
Mengutip laman resmi Olympics.com, panitia Asao Tokolo, desainer yang juga menciptakan logo
penyelenggara sebelumnya telah mengumpulkan Olimpiade Tokyo 2020. Desain podium mewujudkan
perangkat elektronik kecil, seperti ponsel bekas pesan “keberagaman dan menyeluruh” yang
di seluruh Jepang. Proyek yang diberi nama Tokyo disematkan pada lambang olimpiade.
2020 Medal Project ini merupakan proyek olimpiade Pola kotak-kotak ‘ichimatsu moyo’ mewakili konsep
pertama yang berhasil melibatkan warga, dalam logo Olimpiade Tokyo 2020 yang dibuat secara tiga
produksi pembuatan medali dari logam daur ulang dimensi di sisi podium. Pola ini melambangkan negara
hingga ide yang ada pada desain. Jepang yang saat ini tengah melalui transformasi
Tiga kategori medali, emas, perak, dan perunggu desain tradisional, menjadi gaya geometris modern.
yang diberikan kepada atlet pada Olimpiade dan Desain dan warnanya, yang diasosiasikan dengan
Paralimpiade Tokyo 2020, semuanya terbuat dari hasil warna indigo tradisional, mengekspresikan citra unik
sampah daur ulang tersebut. Menariknya, bahan daur Negeri Matahari Terbit ini, yang ingin disampaikan
ulang yang digunakan dalam pembuatan medali- dalam Olimpiade Tokyo 2020 kepada dunia.
medali tersebut berasal dari kurang lebih 78.000 ton Profesor Hiroya Tanaka dari Universitas Keio
sampah elektronik. Bekas barang-barang elektronik membantu merealisasikan desain menjadi model
tidak terpakai tersebut didapatkan dari sumbangan potongan-potongan podium yang terbuat dari
seluruh rakyat Jepang yang akan dibuat sebagai plastik daur ulang menggunakan printer 3D. Hasil ini
bahan dasar pembuatan medali. Aneka barang bekas menunjukkan kemampuan teknologi canggih yang
elektronik tersebut terdiri dari berbagai macam telah dimiliki Jepang.
perangkat, seperti laptop, termasuk 6,21 juta ponsel Limbah aluminium dari unit perumahan sementara
bekas yang disumbangkan oleh toko NTT Docomo yang dibangun untuk keluarga yang terkena
yang terdapat di seantero negeri sakura. dampak Gempa Besar Jepang Timur tahun 2011 juga
Setelah diolah, Komite Penyelenggara berhasil dimanfaatkan. Sebagai bahan untuk mengekspresikan
mengumpulkan emas sebanyak 32 kg, 3.500 kg simbol dalam penyelenggaraan Olimpiade dan
perak, dan 2.200 kg perunggu dari puluhan ribu ton Paralimpiade Tokyo 2020, bekerja sama dengan Mitra
limbah elektronik tersebut. Dari jumlah yang berhasil Emas Tokyo 2020, LIXIL Corporation.
terkumpul cukup untuk membuat sebanyak 5000
TEMPAT TIDUR ATLET DARI KARDUS
48 | | 49