Page 98 - Binder WO 074
P. 98
TRAVEL &
LEISURE
MASJID PUSAT SEOUL, KOREA SELATAN didatangi para pengunjung non-muslim yang ingin
Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun di Seoul menikmati keindahan masjid serta panorama di tepi Sungai
dan diresmikan pada 1976. Selain sebagai tempat ibadah, Hangan yang alirannya bermuara ke Laut Kuning. Dikenal
masjid ini merupakan bagian sejarah berkembangnya Islam di pula sebagai Masjid Itaewon, karena letaknya yang berada di
Korea, serta sejarah toleransi di negeri ginseng. Mulai dibangun distrik Yongsan-gu, Itaewon, tempat ini mampu menampung
pada 1974 di lahan seluas 5000 meter persegi pemberian hingga 800 orang jemaah. Kita pun bisa sekalian berwisata
pemerintah Korea Selatan, dana pembangunannya berasal dari kuliner halal di daerah sekitar masjid, terutama di di Usadan
donasi negara-negara Islam. Sebagai pusat syiar Islam di Korea, 10-gil. Pemilik restoran umumnya berasal dari Timur Tengah
didirikan pula pusat edukasi Islam dengan gedung di samping atau negara Islam lainnya. Contohnya adalah restoran Siti
masjid yang dikelola oleh Korean Muslim Federation (KMF). Sarah milik orang Indonesia yang menyajikan menu khas
Terbuka untuk umum, pada akhir pekan masjid ini kerap Nusantara apabila kita rindu Indonesia saat di Korea.
MASJID FETHIYE, YUNANI
Ketika kesultanan Ottoman berhasil menaklukkan Yunani, sang sultan
memerintahkan pembangunan masjid di atas reruntuhan basilika. Masjid yang
kemudian dikenal dengan nama Fethiye ini tetap memegang peranan penting
sampai Athena direbut Venesia saat Perang Morea 1687. Masjid diubah menjadi
gereja Katolik dan didedikasikan kepada Dionysius. Akibat perang, sebagian
besar struktur bangunan hancur menyisakan sedikit dinding yang kemudian
dibangun kembali dengan gaya quatrefoil. Aula utama masjid berbentuk
persegi panjang besar berkubah yang ditopang empat pilar. Ketika Yunani
berhasil merebut wilayah tersebut dari Ottoman, masjid difungsikan sebagai
sekolah, dan menaranya dihancurkan. Sempat beralih fungsi menjadi barak
militer pada 1834, kemudian penjara militer, hingga tempat pembuatan roti,
bangunan diperluas untuk mengakomodasi tempat pemanggangan. Pada 1935,
bangunan tambahan dihilangkan dan sejak itu dijadikan tempat penyimpanan
artefak sampai pemerintah Yunani meminta restorasi penuh pada 2010. Konsul
Arkeologi Pusat menyetujui rencana tersebut pada 2013, dan masjid dibuka
kembali untuk umum pada 2017.
98 |