Page 20 - Binder MO 223
P. 20

PENGGERAK



                           EKONOMI NASIONAL











                     PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO MEMBERIKAN PERHATIAN BEGITU BESAR
                        TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL, TERUTAMA TERHADAP UMKM. HAL ITU
                      TERBUKTI DARI JUMLAH KUCURAN APBN MENCAPAI RP451 TRILIUN UNTUK SEKTOR

                     KESEHATAN DAN JUGA BANTUAN-BANTUAN SOSIAL BAGI UMKM MELALUI BEBERAPA
                     LEMBAGA KEUANGAN BANK MAUPUN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BUMN. SEJALAN
                       DENGAN HAL TERSEBUT, SEBAGAI INSTITUSI KEUANGAN YANG MENGEDEPANKAN
                         PEREKONOMIAN, PT BANK CENTRAL ASIA TBK (BCA) BERPERAN AKTIF DALAM
                                                KEBANGKITAN UMKM DI INDONESIA.





                                                                                         pada pemulihan ekonomi nasional, ini
                                                                                         adalah langkah yang tepat,” ungkap
                                                                                         Direktur BCA John Kosasih saat
                                                                                         menjadi pembicara Indonesia CEO Talk
                                                                                         ‘Mendorong Peran Swasta dan BUMN
                                                                                         dalam Menggerakkan Ekonomi Nasional
                                                                                         Melalui Realisasi Stimulus Bagi UMKM’,
                                                                                         Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, belum
                                                                                         lama ini.
                                                                                            Namun, meski dikatakan sebagai
                                                                                         back bone atau tulang punggung
                                                                                         perekonomian, sebanyak 30 juta UMKM
                                                                                         masih mengalami beragam kendala,
                                                                                         seperti akses pendanaan dan channel,
                                                                                         wawasan untuk berdayang saing, dan
                                                                                         digitalisasi. “Permasalahan lainnya
                                                                                         adalah sekitar 77,6 persen UMKM masih
                                                                                         unbakable,” imbuhnya.
                                                                                            Hal tersebut diperparah dengan
                                                          Total seluruh pengusaha di     adanya pandemi Covid-19 yang
                                                          Indonesia sekitar 65 juta, dan   membuat pelaku UMKM mengalami
                                                          99 persennya masuk kategori    jatuh bangun dalam dua tahun terakhir.
                                                    “ UMKM. Menariknya adalah UMKM       Pada 2020 sekitar 30 juta UMKM tutup.
                                                    menjadi kunci pemulihan ekonomi      Sementara pada 2021, 20 persen UMKM
                                                    nasional karena mampu menyerap       bangkrut. Kendala capital, seperti
                                                    tenaga kerja yang tinggi sebesar 96,9   kekurangan biaya produksi, penurunan
                                                    persen dan memberikan kontribusi     permintaan, regulasi pemerintah,
                                                    terhadap PDB di Indonesia sebesar    kesulitan akses kuangan dan kesulitan
                                                    61,07 persen. Jadi, jika pemerintah fokus   bahan baku, menjadi alasan terbesar


               20   |
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25