Page 67 - Binder MO 222
P. 67

ndonesia Kita bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum
                       Foundation menggelar pertunjukan seni teater, musik, dan tari
                       bertajuk “Tamu Agung” di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta,
                  I beberapa waktu lalu.
                     Dalam pertunjukan ke-36 yang digagas oleh Butet Kartaredjasa
                  serta Direktur Kreatif Indonesia Kita dan Penulis Skenario "Tamu
                  Agung" Agus Noor ini menampilkan sederat pemeran ternama
                  Tanah Air. Di antaranya Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Marwoto,
                  Akbar, Marsha Timothy, Endah Laras, Mucle, dan Yu Ningsih.
                     Lakon "Tamu Agung" berkisah tentang suatu daerah yang akan
                  merayakan keberhasilan kota serta purna tugas sang pemimpin
                  yang sudah menjabat selama dua periode. Menjelang perayaan,
                  datang utusan dari pusat mengabarkan akan datangnya Tamu
                  Agung tanpa menyebut sosok sebenarnya sang tamu ini. Untuk
                  berjaga-jaga, para pejabat kota mempersiapkan segalanya supaya
                  semua tampak beres.
                     Mereka seperti ingin memanfaatkan kedatangan Tamu Agung
                  untuk kepentingannya sendiri-sendiri. Bahkan, ada yang cemas
                  menganggap kedatangannya untuk melakukan bersih-bersih.
                  Kepanikan ini lalu dimanfaatkan salah satu pegawai pemerintah
                  yang kemudian menyuruh seorang gelandangan perempuan
                  berpura-pura sebagai Tamu Agung dan mendandaninya
                  sedemikian rupa untuk mengelabui semua orang.
                     Tak disangka, kedatangan tamu agung pun membuka banyak
                  hal yang selama ini ditutup-tutupi di kota tersebut. Fakta-fakta baru
                  terungkap dan segala kecurangan yang dilakukan para pejabat
                  daerah pun terbongkar.
                     Sebagai pemimpin yang masih menjabat, sang kepala daerah
                  mengatakan, “Tamu Agung sesungguhnya adalah masyarakat.
                  Tugas kita sebagai pemimpin itu satu, menghentikan keserakahan.”
                  Ternyata, kabar tersebut hanya taktik yang dibuat olehnya untuk
                  membongkar kebusukan yang terjadi di tubuh pemerintahannya.
                     Bukan Indonesia Kita namanya, bila tak menyuguhkan komedi
                  satir yang menyentil kondisi terkini negeri ini, mulai dari isu larangan
                  memakai sandal saat berkendara sepeda motor, Harga Tiket Masuk
                  Candi, goreng menggoreng menggunakan medsos, hingga jabatan
                  tiga periode.
                     Menteri PUPR RI Basoeki Hadimoeljono yang turut menonton
                  pementasan "Tamu Agung" mengatakan, lakon ini mengandung
                  pesan moral, tidak hanya menyuguhkan humor-humor segar dari
                  Cak Lontong, Marwoto, Butet, dan lainnya. “Pesan moral pertama,
                  namanya Tamu Agung yang harus kita layani adalah rakyat bukan
                  ‘RFS’. Saya bukan politisi, tetapi birokrat. Saya ingin mengingatkan
                  bahwa Tamu Agung itu bukan ‘RFS’. Kedua, serapi apapun, sifat-sifat
                  yang tidak tulus, tidak jujur pasti akan terbongkar. Saya kira dua
                  hal itu yang saya dapatkan selama dua jam pertunjukan teater ini,”
                  ungkap Basoeki.
                     Terkait tawaran Butet untuk mengajaknya bermain di Indonesia
                  Kita, Basoeki menyambut dengan positif. “Saya dekat dengan
                  Pak Butet, kami selalu berhubungan termasuk ketika beliau sakit.
                  Saya sangat menghargai beliau atas karya-karyanya. Di Kagama
                  (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) sendiri saya main
                  ketoprak. Saya kira hal-hal yang tidak rutin, seperti olahraga dan
                  kesenian dapat menghilangkan penat. Suatu saat mungkin saya
                  bisa menerima tawaran itu,” pungkasnya. ■


                                                                                                                            |  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72