Page 48 - Binder MO 214
P. 48
■ COVER STORY
eski usianya masih pengusaha kelak,” ungkap Renaldi lancar. Ia berkata, “Saat itu, semua fine
terbilang muda, Renaldi bersemangat. saja. Saya juga sambil belajar banyak
Husada sudah konsisten Setelah menempuh pendidikan tentang berbagai hal. Namun, setahun
M memiliki visi dan tekad dan lulus dari Universitas San Francisco, kemudian ternyata terjadi pandemi.
akan menapaki karier sebagai pebisnis. Amerika Serikat tahun 2019, Renaldi Tentu itu merupakan suatu cobaan yang
Terlahir dari keluarga pengusaha, kembali ke Indonesia dengan suatu berat buat kita semua. Tapi saya selalu
sejak kecil pria kelahiran tahun 1999 tekad yang bulat. Selain karena ia menegaskan kepada tim bahwa kita
ini memang sudah sering mengikuti merupakan putra satu-satunya untuk tidak boleh diam di tempat, karena hal
kegiatan kedua orang tua. Kala itu, meneruskan bisnis, Renaldi sendiri itu sama saja seperti menunggu game
Renaldi mengungkapkan masa-masa sesungguhnya memiliki gairah yang over. Saya bersama rekan kerja terus
liburan sekolahnya selalu diisi dengan tinggi dalam berbisnis. Bidang usaha melakukan berbagai inovasi baru dan
ikut serta pergi ke kantor sang ayah yang ia tekuni cukup beragam mulai merumuskan breakthrough apa yang
setiap hari dan duduk mendengarkan dari perhotelan, properti, pariwisata, perlu kita lakukan di tengah kondisi
beliau rapat dari pagi hingga petang transportasi, agrikultur, dan F&B. krisis saat itu.”
secara rutin. “Pada umur 21 tahun, sekitar Lahirnya Armor Genuine coffee
“Dulu waktu kecil, saya kerap dua tahun lalu saya mulai dipercaya shop dan roastery diakuinya muncul
mempertanyakan pada diri sendiri, mengelola dan mengoperasikan bisnis dilatarbelakangi oleh fakta bahwa
mengapa liburan sekolah saya tak keluarga di bidang perhotelan dan akibat pandemi industri pariwisata
seindah teman-teman lain yang properti. Saya juga menangani usaha dan perhotelan terkena dampak yang
bisa bebas bermain? Saya sempat transportasi penyewaan mobil, baik ke begitu besar. Pada suatu kesempatan
menanyakan kepada ayah, kenapa sister company maupun ke perusahaan meeting dengan jajaran direksi, salah
di usia yang masih duduk di bangku luar, juga ada beberapa bidang usaha satu direkturnya menyampaikan, ada
sekolah dasar saya sudah harus lain,” kata sosok yang selalu menularkan kemungkinan sebagian staf akan di-
mendengarkan ayah berdiskusi dengan nilai positif tersebut. layoff atau diberhentikan.
para rekan kerjanya. Ternyata ayah Renaldi menuturkan, di bawah “Saya lumayan terpukul
memiliki pemikiran lain, walaupun payung Penuh Hotel management ia mendengarnya. Itu merupakan
awalnya saya tidak mengerti semua mengoperasikan lebih dari 20 hotel beban yang cukup berat bagi saya.
apa yang didiskusikan tersebut, secara di berbagai kota besar di seluruh Sebenarnya saya tidak ingin tiap satu
perlahan pikiran alam bawah sadar Indonesia, mulai dari bintang 2 hingga staf yang harus menanggung sekitar
saya dapat menerimanya dengan baik. bintang 4. Sebut saja, Golden Flower empat anggota keluarga harus terkena
Karena ayah saya selalu berkata, ‘tidak hotel yang terletak di Jalan Asia Afrika imbas layoff. Pada saat itu kami benar-
peduli kamu mengerti atau tidak, kamu Bandung, begitu pula dengan brand benar berpikir keras apa yang harus
duduk saja dengan tenang di sebelah Serela dan Ginoferuci yang tersebar di dilakukan agar tetap bisa menampung
sambil mendengarkan pembahasan ini’,” Bandung, Yogyakarta, Bali, dan Cianjur. mereka. Kemudian kami memutuskan
urai Renaldi. Kemudian ada juga di bidang properti, mencari bisnis yang tidak terlalu berat,
Didikan secara kontinyu itu pun rumah cluster siap tinggal Darpa Land investasi ringan, mudah dipelajari, tetapi
secara tidak langsung membuat yang terletak di berbagai titik di kota perputarannya cepat. Akhirnya salah
jiwa dan keinginan Renaldi menjadi Bandung. satu bisnis yang tercetus adalah bidang
pengusaha kian bertumbuh. Karena “Bidang pariwisata masih terus food and beverages, apalagi kopi saat
sering melihat bagaimana sang ayah dalam pengembangan. Dalam waktu ini termasuk fast moving business dan
berdiskusi, membuat suatu gagasan, dekat ini kami akan membuat area digemari millenials. Puji syukur, kami
memimpin, dan melakukan negosiasi, tempat wisata unik di Bandung. Dan memiliki berbagai aset yang belum
ia jadi mengerti sedikit demi sedikit. terakhir yang termasuk baru didirikan bergerak. Menurut saya, ini waktu yang
Bahkan ia mencoba mempraktikkannya adalah bisnis coffee shop bernama tepat pula untuk membangkitkan aset-
dengan mulai berjualan. “Kebetulan Armor Genuine Coffee & Roastery yang aset yang masih ‘tertidur’. Maka lahirlah
saya memang suka dengan hewan. belum lama ini meluncurkan outlet Armor Genuine,” ungkap Renaldi.
Sejak SD saya mulai mencoba berjualan kelima,” paparnya. Sejak berdirinya coffee shop tersebut
hewan kepada teman-teman dan pada April 2021, hingga kini ketika sudah
ternyata berhasil! Dengan ilmu-ilmu Secangkir Kopi menginjak enam bulan, tercatat ada lima
yang didapat, saya berhasil menjual Membawa Berkah cabang yang telah dibuka di beberapa
hewan kepada teman-teman di sekolah. Ketika awal terjun menangani titik strategis, dengan mempekerjakan
Dari sanalah, saya mulai menjiwai dan beberapa bisnis tahun 2019, Renaldi para karyawan yang terpaksa di-layoff
memutuskan untuk menjadi seorang mengungkapkan semuanya berjalan dari unit-unit usaha lain, seperti hotel
48 |