Page 45 - Binder MO 213
P. 45
moral dan etika. Bicara UUD Tahun 1945
sasarannya adalah tatanan hukum.
Begitu pula kalau bicara NKRI, yang
bentangannya dari Sabang sampai
Merauke, nilai yang dituju adalah rasa
nasionalisme dan patriotisme. “Ketika
Sabang dicubit, Merauke menjerit. Dan,
bicara Bhinneka Tunggal Ika maka
nilai yang ingin dicapai adalah saling
menghormati dan saling menghargai.
Itulah nilai-nilai Empat Pilar yang
menjadi karakter bangsa. The Founding
Father bangsa ini berjuang membangun
bangsa ini tidak mudah, jadi masyarakat
harus paham, jangan ada yang
membawa ideologi baru ke sini,” urainya.
Setelah 20 tahun berlalu, usulan
untuk kembali mengamendemen
UUD 1945 sempat kembali bergulir.
MPR menggulirkan isu tersebut, dan
bahkan DPD dengan resmi membuat
tim khusus untuk mengolah gagasan-
gagasan amandemen UUD 1945.
Menanggapi hal itu, Laena
menegaskan, tidak setuju bila agenda
MPR mengkaji PPHN dengan harus
melakukan amandemen konstitusi.
“Karena ketika UUD 1945 diubah, kita
harus sangat hati-hati lantaran muatan
politik dari yang lain akan muncul.
Misalnya, semua lembaga lain minta
kewenangan, kalau itu terjadi akan
menjadi masalah, bahkan bisa lebih
dari itu, bisa jadi ada yang menuntut
Indonesia bukan lagi NKRI, karena yang
yang baru sebagai pengganti UU sekitar 54 juta, sayangnya affirmative diubah konstitusi,” tegas dia.
Perkoperasian No. 25 tahun 1992, dengan action dari pemerintah masih Lalu bagaimana mensiasatinya,
mengikuti perkembangan zaman dalam kurang maksimal, baik dari sisi sambung Laena, PPHN tetap dibuat,
era globalisasi dan digitalisasi. “Insya kebijakan juga anggarannya. Kita tetapi dasar hukumnya cukup dengan
Allah mudah-mudahan di periode ini harus dorong, agar UKM di Indonesia undang-undang.
bisa segera kami sahkan dan saya siap diberikan kemudahan berusaha “Ini bisa menjadi pegangan
mengawal sebelum berakhir masa termasuk akses modal dan insentif,” presiden dalam kebijakan dan arah
jabatan saya,” tegasnya. tambah Laena. pembangunan nasional,” imbuhnya.
Tak hanya itu, di daerah Sebagai Ketua Fraksi MPR RI yang Menutup pembicaraan, dia
konstituennya, dia mendirikan Laena bertanggung jawab menjaga dan menuturkan harapannya untuk Hari
Center yang tak hanya rutin memberikan mengawal sistem demokrasi dan Parlemen Indonesia, “Semoga Parlemen
bantuan kepada masyarakat, tetapi juga konstitusi demokrasi di Indonesia, menjadi rumah rakyat yang terus
memberikan beragam pelatihan, salah Laena tak kenal lelah dalam melakukan memperjuangkan kepentingan bangsa
satunya untuk memajukan UKM. sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD dan negara, kami dan kita semua
“UKM beberapa kali menyelamatkan 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika). tentu berharap Parlemen kita menjadi
bangsa ini dari krisis, di antaranya Berbicara soal tatanan kehidupan, jauh lebih baik lagi dalam rangka
krisis tahun 1998 dan saat pandemi kata dia, tentu yang dituju adalah nilai. membangun cita-cita bangsa dan
Covid-19 ini. Jumlahnya juga besar Bicara Pancasila, nilai yang dituju adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.” n
| 45