Page 17 - Binder MO 211
P. 17
Mahakarya Anak Bangsa
ndustri mode di Tanah Air termasuk ke dalam salah satu industri yang
terkena dampak pandemi Covid-19. Sebelumnya banyak yang mengandalkan
penjualan melalui outlet, baik outlet pribadi maupun bergabung dengan
I outlet di pusat perbelanjaan. Sayangnya, selama pandemi nyatanya
banyak pusat perbelanjaan dan outlet fesyen yang menjadi sepi pengunjung,
bahkan terpaksa tidak beroperasi selama beberapa waktu.
Namun demikian, bukan berarti para perancang busana Tanah Air
berhenti berkarya. Mereka tetap semangat menelurkan karya demi karya
untuk membuktikan eksistensinya di industri mode Tanah Air. Seperti Ai
Syarif 1965 yang menelurkan karya dengan tema “HOPE”.
Sebuah harapan untuk bisa kembali sekolah, bekerja, dan beraktivitas
dengan tenang tanpa ada lagi rasa takut karena virus. Dalam
rancangannya, Ai Syarif menggunakan warna off white yang berarti
menggambarkan putih dan bersihnya hati, serta ketenangan. Sementara
warna-warna berani menggambarkan semangat, dinamis, dan optimis.
Dilengkapi pula aksesori topi yang melindungi diri dari hujan dan panas.
Kemudian Hattaco meluncurkan busana dengan tema “Cocoon”
yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari new normal. Melalui tema
tersebut, Hattaco menggabungkan tampilan formal dan kasual yang
mudah dipadupadankan, nyaman, aman, dan cocok untuk layering.
Inilah yang menjadi keunggulan dari koleksi tersebut. Hattaco menyebut
koleksinya tersebut ibarat kepompong yang dilapisi banyak lapisan agar
tetap terlindungi dari luar.
Kepompong di sini berarti koleksi ini memiliki struktur dan desain
berlapis yang memberikan perlindungan optimal. Kepompong juga bisa
merujuk pada bentuk perlindungan diri bagi manusia. Bagi sebagian
orang, pakaian mereka adalah kepompong, pelindung nyaman yang bisa
mereka pakai untuk tetap merasa aman. Koleksi ini menyediakan pilihan
lengkap untuk new (ab)normal namun tetap fashionable mulai dari
pakaian yang cocok untuk work from home, sporty set yang bisa digunakan
untuk olahraga, hingga lite parka dengan bahan ringan yang membantu
melindungi dari droplets dan virus di kerumunan.
Sementara Albert Yanuar memilih tema yang terinspirasi dari kerinduannya
dan semangat untuk bisa kembali berwisata, “Enchanted Memories” untuk koleksi
Spring-Summer 2021. Ya, industri pariwisata memang menjadi salah satu bidang
yang terdampak pandemi Covid-19. Sebagai seorang fashion designer, Albert Yanuar
merasa bertanggung jawab untuk lebih lagi mempromosikan kekayaan wisata dan
budaya Tanah Air Indonesia ke mancanegara.
Memori-memori indah tentang sebuah tempat yang pernah dikunjungi
dituangkan kedalam busana seperti sebuah lukisan dengan menggunakan
teknik bordir tangan yang menjadi kekuatan dari garis rancangan Albert Yanuar.
Penggunaan bahan baku benang bordir serat tencel yang terbuat dari rumput
bambu organik menjadi poin utama karena limbah produksinya bisa terurai oleh
lingkungan (biodegradable) yang menjadikan koleksi ini sustainable fashion dan
mendukung gerakan peduli lingkungan (go green). Ita | Foto: Dok. JFW
| 17