Page 85 - Binder MO 204 FIX CROP
P. 85
Festival Lembah Ijen
_______________________
Banyuwangi terkenal dengan pariwisata alam dan budayanya.
Salah satu pertunjukan yang wajib dinikmati saat berkunjung
ke Banyuwangi adalah menonton sendratari Meras Gandrung di
Festival Lembah Ijen yang digelar di Taman Gandrung Terakota,
kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Festival
ini merupakan upaya masyarakat di kawasan Lembah Ijen untuk
melestarikan seni budaya tradisional Banyuwangi. Festival yang
selalu digelar Januari itu dipastikan akan bisa terlaksana di tengah
keterbatasan karena pandemi. Namun, ada perubahan dalam
penyelenggaraan acara tersebut. Pertunjukan dibagi dalam
beberapa sesi, sehingga tetap bisa dinikmati oleh banyak orang.
Grebeg Sudiro
_________________
Grebeg Sudiro adalah perayaan Tahun Baru Imlek oleh masyarakat
Tionghoa-Jawa di Kota Solo. Potensi budaya dikolaborasikan
menjadi narasi budaya yang menarik disuguhkan bagi masyarakat.
Grebeg Sudiro juga merupakan ritual kearifan budaya untuk
menjunjung Nasionalisme, Pluralisme, Kebhinekaan dan Integrasi
sosial khususnya di Surakarta.Grebeg Sudiro biasa diselenggarakan
di kawasan Pasar Gede, Solo. Setelahnya, diikuti acara Imlek Festival
pertengahan Februari. Dalam acara ini masyarakat akan berebut
gunungan yang berisi ribuan kue ranjang. Akhir acara ditutup
dengan menyalakan lampion. Masyarakat non Tionghoa juga dapat
menikmati beragam hiburan seperti barongsai dan tari-tarian.
Selain untuk menunjukkan keharmonisan antar suku bangsa,
grebeg ini juga menjadi wahana wisata sekaligus penggerak
perekonomian sebagian kalangan masyarakat Kota Surakarta.
Tawur Agung
_______________
Perayaan yang dilakukan satu hari sebelum Hari Raya Nyepi oleh masyarakat
Hindu ini sangat menarik, karena setiap distrik di Bali akan menggelar pawai
ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh merupakan patung besar yang dibuat menyerupai
bentuk bhuta kala atau setan jahat dalam kepercayaan Hindu. Perayaan
ini bertujuan untuk mengusir segala makhluk jahat yang ada di sekitar
masyarakat supaya masyarakat bisa merayakan Nyepi tanpa gangguan
pikiran negatif. Pawai ini biasanya diikuti oleh komunitas pemuda pura yang
akan berkompetisi membuat patung paling menyeramkan untuk memukau
para penonton. Setiap ogoh-ogoh akan digotong 10 sampai 20 orang sambil
menari dan berteriak menggambarkan kelakuan makhluk jahat. Masyarakat
Bali meyakini Ogoh-Ogoh adalah representasi dari sifat buruk dalam diri
manusia. Ogoh-Ogoh diarak menuju Sema, atau tempat persemayaman umat
Hindu sebelum dibakar. Saat pembakaran mayat, Ogoh-Ogoh itu dibakar
sebagai simbol telah hilangnya sifat buruk di dalam diri manusia. Setelah itu
dilakukan tapabrata pada Hari Raya Nyepi keesokan harinya. n
| 85